Kamis, 15 April 2010

SAFETY RIDING :Nyalakan Lampu walau Siang Hari

Kemarin siang anggota baru keluarga kami tiba di rumah,sebuah sepeda motor matic. Sebut saja namanya "S125" Si kecil menyambut kedatangannya dengan suka cita. Beberapa hari ini kami menggunakan momen ini untuk memberikan hadiah bagi kepatuhannya menjalani komitmen seperti jadwal bermain, menu makanan,menu jajanan, jadwal main game, dan jadwal nonton TV bahkan jadwal tidur.
Keesokan harinya ayah mengajaknya jalan-jalan bareng si S125,sementara aku sibuk di dapur dan mengurusi cucian. Sesampainya di rumah,dengan bersemangat si Kecil menceritakan pengalaman pertamanya jalan bareng si S125,hingga sampai pada satu pertanyaan yang membuatku cukup kerepotan menjawabnya.
"Bun,tadi kan Eyi'naik motor sama ayah,tapi kok lampunya dinyalakan,?"
Aku mengernyitkan dahi memutar otak mencari jawaban yang pas,"Iya Nak,walaupun siang hari lampu motor tetap harus dinyalakan." Tapi rupanya si Kecil tak puas dengan jawabanku,"Iya,tapi kan ada sinar matahari,kenapa lampunya dinyalakan? Iya kalau malam hari gelap. Tapi ini kan siang?"
Wah-wah berarti aku harus cari jawaban yang bisa diterima akal dan logika,bagaimana mungkin siang bolong menyalakan lampu? Apa gerangan yang sedemikian pentingnya sehingga sinar matahari di remehkan perannya. Mungkin itulah yang ingin diketahui anakku.
"Begini lho,kalau lampunya kita nyalakan,itu akan memberi pertanda pada pengendara motor lain, agar mereka waspada. Nah kalau mereka waspada,maka tidak akan terjadi kecelakaan,..."
Aku berharap penjelasanku sudah sip dan bisa diterima,tapi ternyata anakku belum terima.
"Iya bun,...tapi kan ini siang hari,ada sinar matahari,...masak menyalakan lampu???"
Akhirnya aku menyerah dan menjawab (dengan ragu apakah ia mengerti penjelasanku)," Gini loh ya,...menurut data penelitian ternyata orang-orang naik motor tanpa menyalakan lampu siang hari lebih banyak mengalami kecelakaan daripada yang menyalakan lampu. Jadi Bapak Polisi membuat peraturan agar kita menyalakan lampu walau siang hari. Itu peraturan Pak Polisi,jadi tidak boleh dilanggar,Tapi kita juga tidak ingin celaka kan,makanya harus menyalakan lampu siang hari."
"Tapi bun,orang-orang lain yang lewat tidak menyalakan lampu?"
"Berarti orang-2 itu nakal, tidak patuh pada pak Polisi dan bisa mencelakakan diri sendiri karena ,bisa tabrakan dengan temannya sama-sama motor."
"Ooo,..begitu ya Bun,..." tampaknya ia cukup puas dan mengerti.
Selama berdiskusi dengan si Kecil dalam beberapa kesempatan, aku mempelajari bahasa kejujuran sebagai prinsip utama. Selain itu janganlah kita menyepelekan daya tangkap anak dalam menerima konsep maupun kosa kata yang abstrak. Ternyata anak butuh orang-orang disekitarnya jujur,agar ia bisa menyamakan frekuensi dan pemahaman dengan lingkungannya akan konsep "harus","jangan lakukan" atau "sebaiknya" dlsb. Dengan demikian anak tidak merasa tertekan kala harus ataupun tidak harus melakukan sesuatu,tapi ia mempunyai kesadaran dan core value dalam berbuat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar