Sebelumnya , Ferry,Jr. diminta membuat sketsa pendahuluan di kertas untuk membangun visi saat dia melukis. Keesokan harinya Ferry,Jr sudah siap untuk membuat sketsa pensil langsung di atas kanvas. Ayah belum membolehkan Ferry,Jr mencampur cat akrilik sendiri,jadi Ayah yang bertugas meramu cat akrilik warna dasar menjadi warna yang diminta Ferry,Jr. Mulailah dengan asyik Ferry,Jr menuangkan imajinasinya di atas kanvas ditemani guru privat, Ayah. Lokasi melukis di ruang tamu sekaligus ruang terima praktek dokter Bunda, karena ruang itulah satu-satunya lantai berkeramik yang asyik buat "ndeprok" . Begini nih,situasinya
![]() |
Belajar melukis di atas kanvas pertama kali bersama Ayah |
Setelah selesai dan setengah kering Ayah masih memberikan arahan finishing di luar imajinasi Ferry,Jr sendiri,tapi yang melakukan tetap Ferry,Jr sendiri lho!!!! Finishing touch anjuran Ayah antara lain membuat titik-titik merah di antara rerimbunan rumput dan pohon dengan menggunakan lidi yang ditotolkan ke dalam cat akrilik. Oh ya cat akrilik yang kami gunakan jenis yang murah.Belinya botolan 3 warna primer. Harganya macam-macam. Ada yang Rp 24.000,- per botol ada yang lebih mahal terhantung merk nya. Trus dari warna primer Ayah mencampurnya menjadi warna-warna yang dikehendaki Ferry,Jr. "Besok-Besok,kalau melukis lagi Ferry,Jr. juga harus bisa mencampur warna sendiri." kata Ayah
![]() | |
Bunda temani Ferry,Jr melukis sepulang dari Puskesmas |
masa racing car mobilnya cuma dua?yang satu salah jalan lagi?"
"Iya Bun,mobil "kotrik"-nya terjebak rumput.
"Oke de,..."
Tapi setelah dipikir-pikir ia mengimbuhkan , "Apa enaknya diberi judul "KOTA GUCIALIT" aja ya?"
Gucialit adalah nama desa kami.Situasinya memang pegunungan. "Yah,..boleh juga,..."
" Nanti lukisannya Ferry di masukkan katalog di sebelahnya Ayah ya?"ia menunjuk salah satu katalog pameran Ayah.
![]() |
Ferry,jr berpose bersama karyanya |
![]() |
Karya Ferdussi : "KOTAGUCIALIT" akrilik on canvas |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar